Mengenal Trichoderma sebagai Agensi Hayati

Agensi hayati adalah semua makhluk hidup yang dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti hama dan penyakit. Agensi hayati sendiri terdiri dari berbagai macam spesies seperti serangga, jamur, bakteri, nematoda, dan virus.

Penggunaan agensi hayati yang termasuk dalam bentuk pengendalian secara hayati ini berjalan beriringan dengan berkembangnya pertanian organik. Secara singkat, pertanian organik adalah metode bertani yang menggunakan bahan-bahan alami dalam proses bertaninya dan tanpa menggunakan bahan sintetik atau buatan, salah satunya adalah menggunakan agensi hayati untuk pengendalian OPT. salah satu agensi hayati yang banyak digunakan oleh masyarakat terutama petani adalah Trichoderma sp.

Apa itu Trichoderma

            Trichoderma sp. adalah salah satu dari sekian banyak agensi hayati di dunia dan termasuk dalam kelompok jamur atau jamur. Secara klasifikasi, jamur ini masuk dalam Kerajaan Fungi, Divisi Deuteromycota, Kelas Deuteromycetes, Ordo Moniliales, Keluarga Moniliaceae, dan Genus Trichoderma. Bisa dilihat bahwa Trichoderma sp adalah genus, yang mana memiliki satu tingkat dibawah nya yaitu spesies atau jenis. Spesies dari Trichoderma seperti Trichoderma harzianum, Trichoderma koningii, Trichoderma viride, Trichoderma reesel[1]

Morfologi berbagai jenis Trichoderma sp. - Siew Hui Tan 

            Secara kasat mata, Trichoderma sp. memiliki ciri khas berupa seperti serbuk, dan memiliki warna kehijauan dengan bagian dasar sama seperti warna koloni bagian atas[2]. Akan tetapi tidak semua jamur berwarna hijau adalah Trichoderma sp. sehingga perlu dilakukan uji lanjut, ada yang secara sederhana maupun melalui uji laboratorium. Uji secara sederhana, seperti yang dilakukan oleh Vahemas Vahemas Aditya Pamila Putra atau sering dipanggil dengan nama Pak Vahemas menggunakan cara yang unik untuk menguji apakah benar jamur tersebut adalah Trichoderma sp.

            Mengambil sedikit jamur Trichoderma sp. dan mengambil sedikit jamur oncom, kemudian diletakkan pada media nasi yang steril. ketika jamur oncom ini pertumbuhanya lambat atau bahkan dijadikan sebagai media tumbuh jamur hijau yg diduga Trichoderma maka hasil pemancingan berhasil, hal ini menunjukkan bahwa Trichoderma sp. mampu berperan sebagai biofungisida karena menghambat jamur oncom.

Peran Trichoderma

Seperti yang sudah disebutkan di awal, bahwa Trichoderma sp. memiliki kemampuan sebagai agensi hayati yang berarti bahwa Trichoderma sp. mampu membunuh OPT dengan tujuan mengendalikan jumlah OPT di lahan pertanian. Sebagai contoh Trichoderma sp. mampu mengendalikan jamur patogen Fusarium sp. yang mana merupakan penyebab dari penyakit layu fusarium pada beberapa tanaman[3], mampu mengendalikan jamur Pyricularia oryzae Cav. yang merupakan penyebab penyakit blas pada tanaman padi[4], dan masih banyak lagi OPT yang dapat dikendalikan dengan Trichoderma sp.

Kemampuan Trichoderma

Untuk memiliki peran sebagai agensi hayati, Trichoderma sp. dibekali dengan beberapa kemampuan yang mampu menunjang perannya sebagai agensi hayati, kemampuan tersebut antara lain seperti Mycoparasitism (mikoparasitisme), Antibiosis, dan Kompetisi[5].

Mycoparasitism (mikoparasitisme) adalah kemampuan bagian tubuh Trichoderma sp. yaitu hifa untuk membelit hifa jamur patogen, kemudian menembus dinding sel dan masuk ke dalam sel untuk mengambil nutrisi sehingga jamur patogen mati.

Mikoparasitime Trichoderma sp. - Ruiz-Gómez Francisco José 

Antibiosis adalah kemampuan jamur Trichoderma sp. untuk menghasilkan antibiotik, yaitu senyawa yang mampu menekan atau menghentikan suatu makhluk hidup, sebagai informasi bahwa jamur Trichoderma sp. menghasilkan antibiotik koninginin, viridin, dan harzianopyridone[6].

Kompetisi adalah kemampuan jamur Trichoderma sp. untuk saling berebut ruang dan sumber makanan dengan jamur patogen yang memiliki habitat sama.

Kemampuan Trichoderma sp. (a) Mikoparasitisme, (b) Kompetisi, (c) Antibiosis - Widyastuti

Cara Mendapatkan Trichoderma

Ada banyak teknik yang digunakan untuk mendapatkan jamur Trichoderma sp. ini, cara yang paling mudah dan cepat adalah membelinya. Pak Vahemas sendiri menjual agensi hayati jamur Trichoderma sp. dalam versi tabung reaksi dan botol yang dijual di akun toko shopee dan tokopedia.

Produk Trichoderma sp. - Vahemas Aditya Pamila Putra

Selain dengan membeli, dapat juga dengan mencari sendiri di alam. Pak Vahemas melakukan proses pencarian (eksplorasi) Trichoderma sp. dengan cara memasukkan nasi setengah matang atau menggunakan nasi sisa dengan catatan sudah disterilisasi melalui proses pengukusan agar terhindar dari kontaminasi. Tahap Pertama, nasi yang sudah siap dimasukkan dalam plastik beserta tanah atau sampel yang diduga mengandung koloni Trichoderma sp.

Media Nasi - Vahemas Aditya Pamila Putra 

Nasi tersebut tidak hanya ditumbuhi oleh jamur Trichoderma sp. melainkan berbagai jamur akan tumbuh disitu. Kemudian pada tahap kedua, diambil koloni jamur yang diduga jamur Trichoderma sp. dan ditumbuhkan pada media nasi seperti sebelum nya, dengan catatan tidak menggunakan sampel tanah tetapi menggunakan koloni jamur yang diduga jamur Trichoderma sp

Untuk memastikan benar  jamur Trichoderma sp. maka pada tahap ketiga, jamur Trichoderma sp. yang tumbuh pada tahap kedua diambil sedikit dan mengambil sedikit jamur oncom, kemudian diletakkan pada media nasi. ketika jamur oncom ini pertumbuhanya lambat atau bahkan dijadikan sebagai media tumbuh jamur hijau yg diduga Trichoderma maka hasil pemancingan berhasil, hal ini menunjukkan bahwa Trichoderma sp. mampu berperan sebagai biofungisida karena menghambat jamur oncom.

Isolasi Trichoderma sp. - Vahemas Aditya Pamila Putra

Setelah proses eksplorasi selesai dilakukan maka dilanjutkan dengan proses isolasi. isolasi secara pengertian adalah pemisahan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya dari berbagai macam campuran mikroba dengan tujuan untuk mendapatkan biakan murni[4]. Cara nya dengan mengambil sedikit bagian dari jamur Trichoderma sp. kemudian memasukkan dalam tabung reaksi yang sudah diisi dengan media pertumbuhan yang dikenal dengan nama PDA (Potato Dextrose Agar).

Cara Memperbanyak Trichoderma

Untuk metode perbanyakan Trichoderma sp., Pak Vahemas menggunakan media nasi. Pak Vahemas membuat media baru berupa nasi yang sudah di proses seperti sterilisasi dengan pengukusan dan kemudian nasi tersebut diberikan secui Trichoderma sp. Akan tetapi perlu diingat, semakin sering dilakukan perbanyakan maka akan semakin berkurang kualitas dari Trichoderma sp., sebagai contoh pada perbanyakan pertama di ambil secuil dan menjadi perbanyakan kedua, kemudian dari perbanyakan kedua diambil secuil dan diperbanyak lagi maka kualitas dari Trichoderma sp. akan menurun.

            Untuk menjaga kualitas Trichoderma sp., menurut Pak Vahemas dengan dikembalikan ke alam. Melalui proses alam yang keras sehingga hanya akan beberapa koloni Trichoderma sp. yang bertahan hidup dan memperbanyak diri, maka kualitas nya akan sama seperti pertama. Selain memperbanyak Trichoderma sp. dengan metode dari Pak Vahemas, dapat menggunakan metode lain. Metode lain nya dapat kalian baca pada buku “Trichoderma Si Agen Antagonis” pada aplikasi iPusnas handphone kalian atau dapat kalian beli di sini.

Aplikasi Trichoderma

Aplikasi Trichoderma sp. dapat secara langsung tanpa melakukan perbanyakan, tetapi jadinya tidak hemat. Oleh karena itu, sebelum dilakukan aplikasi lebih baik dilakukan perbanyakan agar memiliki stock Trichoderma sp. lebih banyak dan lebih hemat.

Untuk Trichoderma sp. cair hasil perbanyakan dapat diaplikasikan pada lahan dengan kocor maupun spray merata ke seluruh bagian tanaman dan lahan. Pak Vahemas menyebutkan bahwa dosis aplikasi Trichoderma sp. ini 2 gelas per tangki sprayer ukuran 16 Liter. Khusus untuk Trichoderma sp. yang berada di media padat seperti nasi, dan lain - lain perlu dilakukan proses tambahan yaitu penyaringan. Cara nya dengan mengambil 1 sendok teh atau sendok kecil Trichoderma sp. per liter air, mula-mula dilarutkan ke air sedikit demi sedikit lalu diremas-remas hingga membentuk bubur dan kemudian disaring dengan kain, hasil penyaringan ini lah yang akan digunakan dengan dosis yang sama dengan sebelumnya yaitu 2 gelas per tangki sprayer ukuran 16 Liter. Cara lain aplikasi Trichoderma sp. dapat kalian baca di buku “Trichoderma Si Agen Antagonis” pada aplikasi iPusnas handphone kalian atau dapat kalian beli di sini.

Beberapa hal perlu diperhatikan ketika aplikasi Trichoderma sp. ke lahan seperti aplikasi Trichoderma sp. pada lahan lebih efektif sebelum ada penyakit atau ketika persiapan menanam, karena Trichoderma sp. adalah makhluk hidup yang membutuhkan waktu untuk tumbuh dan berkembang, jika kita memberi waktu Trichoderma sp. untuk tumbuh dan berkembang maka hasil yang didapatkan juga lebih baik. Oleh karena itu, pemberian Trichoderma sp. sebelum tanam mampu melindungi akar tanaman dari penyakit dan mempercepat penguraian bahan organik di sekitar lokasi penanaman[5]. Jangan menggabungkan aplikasi Trichoderma sp. dengan pupuk atau pestisida kimia (buatan) karena dikhawatirkan Trichoderma sp. bisa mati[7].

Kesimpulan

Trichoderma sp. adalah salah satu agensi hayati yang memiliki kemampuan dan peran sebagai pengendali OPT terutama penyakit. Ada banyak penyakit yang dapat dikendalikan dengan agensi hayati Trichoderma sp., beberapa diantaranya adalah jamur patogen Fusarium sp. penyebab layu fusarium, dan jamur patogen Pyricularia oryzae penyebab penyakit blas pada padi. Trichoderma sp. dapat dimiliki dengan cara membeli nya atau dengan mencari sendiri di alam. Sebelum aplikasi, Trichoderma sp. lebih baik dilakukan perbanyakan agar lebih hemat dalam penggunaan serta waktu terbaik untuk aplikasi adalah sebelum melakukan penanaman tanaman.

Konsultasi pertanian gratis melalui Whatsapp secara gratis

Sumber : [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]

Narasumber : Vahemas Aditya Pamila Putra

Ditulis oleh : MirzaSaputra 

DotyCat - Teaching is Our Passion