Mengenal Nematoda Parasit Tanaman

            Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) merupakan makhluk hidup yang memiliki peran sebagai perusak atau pengganggu jalan nya hidup tanaman, karena hal tersebut OPT selalu diwaspadai oleh petani karena mampu memberikan efek menurunkan hasil panen bahkan hingga gagal panen. Secara garis besar, OPT dibagi menjadi dua bagian yaitu hama dan penyakit. OPT hama seperti Serangga, Tungau, Mamalia, Siput, Burung, dan lain-lain sedangkan OPT penyakit seperti Jamur, Bakteri, Virus dan Nematoda.

Nematoda - Eyik Widyansyaficha M

            Nematoda adalah OPT yang sangat jarang diperhatikan dan sangat jarang dibahas, padahal nematoda juga memberikan dampak terhadap tanaman. menurut Bu Eyik Widyansyaficha M. yang merupakan penyelia bagian nematoda di PT BISI International, Tbk. kurang diperhatikannya nematoda di Indonesia karena keberadaan nya yang masih sedikit dan serangan nematoda parasit tidak berpengaruh terhadap hasil panen, sehingga keberadaan nematoda di pertanian masih ditoleransi. Sikap toleransi petani terhadap nematoda ini menyebabkan kurang nya informasi dan pengetahuan petani terhadap nematoda.

Apa itu Nematoda

Nematoda adalah mikroorganisme yang berbentuk seperti cacing dengan panjang kira-kira 1mm. Nematoda umumnya hidup dibawah tanah dekat dengan perakaran tanaman. Nematoda terbagi menjadi dua yaitu nematoda non parasit dan parasit tanaman. Khusus untuk nematoda parasit, memiliki ciri khas mulut berupa stilet atau lembing yang berbentuk seperti jarum, stilet ini berguna untuk melukai bagian tanaman dan sebagai pintu masuk dari nematoda parasit.

Stilet pada Nematoda Dorylaimus - Eyik Widyansyaficha M. 

Contoh Nematoda

            Nematoda genus Meloidogyne sp. merupakan salah satu nematoda penting di Indonesia. Meloidogyne sp. ini memiliki jangkauan inang yang sangat beragam, sehingga dapat ditemukan pada beberapa tanaman penting pertanian[1]. Berbagai macam laporan mengenai serangan Meloidogyne sp. terdapat pada banyak tanaman seperti Kentang, Padi, Kedelai, Ubi Jalar, Selain tanaman pangan, Meloidogyne sp. juga diketahui mampu menginfeksi tanaman perkebunan seperti lada, kapas, dan kopi, juga tanaman hortikultura seperti tomat, timun, dan wortel[2]. Nematoda Meloidogyne sp. juga dikenal dengan nama nematoda puru akar, karena serangan Meloidogyne sp. menyebabkan puru pada akar tanaman.

Meloidogyne sp - Eyik Widyansyaficha M

            Nematoda genus Pratylenchus sp. juga nematoda penting di Indonesia. seperti Meloidogyne sp., Pratylenchus sp. juga bersifat polifag dengan inang seperti kentang, wortel selada, kacang panjang, tomat, tembakau, jagung, kapas, kopi, nanas, apel, teh, begonia, dan anggrek[3]Pratylenchus sp. memiliki siklus hidup relatif cepat dan mampu berkembang biak dalam jaringan akar dan tanah. Nematoda Pratylenchus sp. dapat menyelesaikan daur hidupnya kurang dari satu bulan dan dapat mencapai tingkat populasi yang tinggi dengan meletakkan telur di dalam jaringan akar maupun di tanah[4].

Cara Nematoda Menyerang

            Stilet digunakan nematoda parasit untuk menusuk dan menginjeksikan air ludah pada bagian akar tumbuhan, menyebabkan sel tumbuhan menjadi rusak. Serangan nematoda parasit umumnya terjadi di bagian perakaran tanaman karena sebagian besar nematoda parasit memiliki habitat di dalam tanah[1]. Tidak hanya menyerang bagian akar, nematoda juga mampu menyerang bagian daun dan biji. Nematoda memanfaatkan kondisi tanaman basah akibat hujan sebagai cara menuju bagian atas tanaman[1]. hal ini dapat terjadi karena air merupakan cara nematoda untuk bergerak, bahkan nematoda hanya butuh lapisan tipis (film) air untuk dapat bergerak[3].

            Menurut Bu Eyik, nematoda merupakan pintu masuk bagi patogen lain untuk masuk ke jaringan tanaman. Serangan nematoda akan menyebabkan luka pada tanaman dan luka tersebut akan dimanfaatkan patogen lain untuk menyerang tanaman, karena salah satu cara patogen masuk ke jaringan tanaman adalah dengan melalui luka, dan masuknya patogen lain ke jaringan tanaman dapat memberikan kerusakan yang lebih berat.

Contoh Serangan Nematoda Hirschmanniella sp. pada Tanaman Padi - Eyik Widyansyaficha M.

Gejala Serangan Nematoda

Serangan nematoda parasit pada tanaman menyebabkan gejala yang timbul pada tanaman. Gejala tersebut dibagi menjadi dua yaitu gejala di bawah tanah dan gejala di atas tanah. Terdapat beberapa gejala serangan nematoda di bawah tanah salah satunya yang paling terkenal adalah puru akar. Menurut Bu Eyik,  puru akar terbentuk karena terjadi peningkatan jumlah sel tanaman yang tidak normal (hiperplasia) sehingga mengakibatkan terbentuknya puru atau galls.

Puru Akar - Eyik Widyansyaficha M

Sedangkan gejala di atas tanah dapat terjadi akibat efek dari gejala pada bawah tanah. Akibat terbentuknya puru pada akar, pertumbuhan tanaman akan menjadi lambat karena terhambatnya penyerapan unsur hara. Pada akhirnya pada daun, mengalami defisiensi hara seperti layu atau bahkan nekrosis.

Gejala di Atas Tanah pda Tanaman Padi - Eyik Widyansyaficha M

Pengendalian

            Pengendalian nematoda dapat dilakukan dengan berbagai cara, tetapi salah satu cara terbaik mengendalikan nematoda adalah dengan melakukan pencegahan. Pencegahan yang dapat dilakukan dengan cara rotasi tanaman atau pergiliran tanaman cukup sulit dilakukan, karena inang dari nematoda sendiri sangat banyak tetapi dengan melakukan penggabungan pergiliran tanaman dengan pola tanam polikultur dapat memberikan hasil yang lebih baik[2].

            Pemberoan dan penggenangan dapat dilakukan. Pemberoan berfungsi untuk memanaskan tanah dengan teknik solarisasi sedangkan penggenangan akan menyebabkan kekurangan oksigen dalam tanah.Kekurangan oksigen akan menyebabkan penurunan aktivitas, reproduksi dan penetasan telur nematoda sehingga jumlah nematoda dalam tanah menurun[2].

Sumber : [1] [2] [3] [4]

Narasumber : Eyik Widyansyaficha M.

Ditulis oleh : Mirza Saputra 

DotyCat - Teaching is Our Passion