Pengalaman Magang di Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya
Magang merupakan kegiatan pembelajaran di lapangan dengan guna
memperkenalkan pelajar/mahasiswa terhadap dunia kerja. Selama berlangsung nya
magang, setiap pelajar/mahasiswa membawa pengalaman dan kesan tersendiri. Hal
tersebut juga dirasakan oleh Mochammad Mirza Saputra, mahasiswa program studi
Agroteknologi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Mochammad Mirza Saputra, biasa di panggil Mirza, melakukan magang di Balai
Besar Karantina Pertanian Surabaya (BBKP) Surabaya. BBKP Surabaya memiliki
kantor pusat di Jl. Raya Bandara Juanda No.26, Semawalang, Semambung, Kec.
Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. BBKP Surabaya memiliki banyak wilayah
kerja yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Timur, tetapi untuk fokus magang
ini berpusat di Laboratorium Karantina Pertanian Surabaya yang terletak di Jl.
Letjen Suprapto No.67, Kundi, Kepuhkiriman, Kec. Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa
Timur.
Balai Besar Karantina Surabaya |
Alasan Mirza memilih untuk melakukan magang di BBKP Surabaya dan di Laboratorium Karantina Pertanian Surabaya adalah karena peminatan Mirza dalam program studi adalah hama penyakit. BBKP Surabaya memiliki salah satu misi yang tertuang di Website resminya, yaitu melindungi kelestarian sumber daya hayati hewani dan nabati dari ancaman serangan hama dan penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) serta pengawasan lalu lintas komoditas pertanian segar yang memenuhi standar keamanan pangan. Oleh karena itu misi BBKP Surabaya sesuai dengan peminatan Mirza yang berupa hama penyakit.
Kegiatan Magang
Kegiatan utama yang dilakukan di Laboratorium Karantina Pertanian Surabaya adalah membantu pejabat karantina melakukan deteksi dan identifikasi OPTK pada komoditas atau di lingkup karantina disebut media pembawa (MP). Tindakan deteksi dan identifikasi ini merupakan aktivitas komoditi pertanian untuk mendeteksi ada tidaknya OPTK yang kemungkinan terbawa masuk ke Indonesia atau ke Jawa Timur.
Laboratorium Karantina Tumbuhan BBKP Surabaya |
OPTK yang dilakukan deteksi dan identifikasi ada 8 macam, yaitu
golongan bakteri, virus, cendawan/fungi , serangga/insect, nematoda,
tungau/mites, gulma/weeds dan mollusca. Selain melakukan kegiatan di
laboratorium, Mirza juga melakukan kegiatan di bidang administratif seperti
memasukkan data media pembawa yang masuk, memasukkan data OPTK, membagi sampel
pengujian berdasarkan OPTK, melakukan pencatatan OPTK di buku, melakukan
pengarsipan.
Membagi Sampel Pengujian |
Kegiatan utama Mirza yang digunakan sebagai laporan terhadap universitas
adalah OPTK Cendawan sehingga Mirza lebih banyak menghabiskan waktu selama
magang di laboratorium cendawan ketimbang di laboratorium lainnya. Kegiatan
yang dilakukan di laboratorium cendawan seperti menyiapkan alat pengujian,
membantu proses pengujian, dan mengamati proses deteksi dan identifikasi yang
dilakukan oleh pejabat karantina. Pengujian yang dilakukan oleh Mirza seperti
pengujian menggunakan metode blotter test, washing test dan pengamatan
langsung.
Menyiapkan Pengujian |
Selain melakukan magang di Laboratorium Karantina Pertanian Surabaya, Mirza
juga mengunjungi Unit Pelayanan lain nya seperti Unit Pelayanan I, Unit
Pelayanan III, dan Kantor Pusat. Kegiatan ini bertujuan agar memahami proses
dan alur karantina, meskipun kunjungan tiap unit pelayanan hanya 3 hari.
Unit Pelayanan I BBKP Surabaya |
Unit Pelayanan I (UP I) terletak di Pelabuhan Perak atau lebih tepatnya di
Jl. Prapat Kurung Selatan No.6, Perak Utara, Kec. Pabean Cantikan, Kota SBY,
Jawa Timur. UP I memiliki tugas sebagai pelayanan karantina tumbuhan dengan
melayani pelayanan karantina impor, ekspor, dan antar area. UP I juga memiliki
laboratorium yang ukuran nya lebih kecil ketimbang Laboratorium Karantina
Pertanian Surabaya dan Laboratorium UP I ini melakukan deteksi dan identifikasi
OPTK khusus serangga dan cendawan, karena keterbatasan ruang dan alat yang
dimiliki.
Unit Pelayanan III (UP III) terletak di bandara juanda atau lebih tepatnya
di Jl. Juanda, Segoro Tambak, Kec. Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. UP I
memiliki tugas sebagai pelayanan karantina tumbuhan dan hewan yang menggunakan
transportasi udara (pesawat). Sama seperti di UP I, tetapi umumnya jumlah media
pembawa yang di lakukan pengecekan di UP III berkuantitas kecil, tidak sebesar
di UP I, karena pesawat sebagai alat transportasi nya memiliki daya tampung
yang kecil dan tidak sebesar UP I. Disini Mirza membantu pejabat karantina pengecekan
media pembawa seperti melihat apakah media pembawa terdapat OPTK, membantu
pejabat karantina media pembawa yang disimpan di gudang kargo, mempelajari cara
kerja karantina di UP III.
Unit Pelayanan III BBKP Surabaya |
Kantor pusat terletak di Jl. Raya Bandara Juanda No.26, Semawalang, Semambung, Kec. Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Disini tidak melakukan pengecekan media pembawa karena di kantor pusat menerapkan alur ekspor percepatan untuk media pembawa low risk (resiko rendah) seperti minyak goreng, tepung, dll. Oleh karena itu, kegiatan yang dilakukan di kantor pusat pada bagian pengarsipan.
Pengalaman yang didapat
Foto Bersama |
Banyak hal yang membuat Mirza terkejut, salah satunya adalah banyak nama
penyakit dan hama yang sebelum nya belum diketahui serta banyak nama penyakit
dan hama yang tidak diberikan di bangku kuliah. Mirza juga belajar berbagai
cara pengujian OPTK dari yang alat sering dilihat seperti mikroskop sampai
menggunakan alat yang sebelumnya belum pernah dilihat seperti PCR dan Ellis,
belajar tentang OPTK yang jarang dibahas seperti nematoda dan gulma. Ketika di
kampus, pengamatan OPTK langsung menggunakan lensa okuler pada mikroskop tetapi
di Laboratorium Karantina Pertanian Surabaya belajar mengamati OPTK menggunakan
komputer yang sudah dihubungkan dengan mikroskop.
Di Laboratorium Karantina Pertanian Surabaya juga belajar mengenai bekerja
secara sistematika, bekerja secara prosedur yang tepat. Bekerja secara
sistematika di laboratorium seperti harus menggunakan sarung tangan ketika
bekerja dengan cairan, harus dan selalu menjaga tetap steril, penggunaan waktu
secara tepat sesuai dengan prosedur.
Administrasi BBKP Surabaya |
Selain ilmu hama penyakit, Mirza juga mendapatkan ilmu administrasi salah satunya adalah penggunaan fitur mailing. Jadi ketika media pembawa masuk ke Laboratorium Karantina Pertanian Surabaya, di lakukan pendataan seperti media pembawa nya apa saja, asal nya dari mana, OPTK nya apa saja dan data tersebut ditulis secara manual di buku dan kemudian dimasukkan dalam microsoft excel. Karena data tersebut harus dicetak maka data tersebut harus dipindah ke microsoft word, tidak secara manual tetapi dengan fitur mailing, sehingga kerja bisa semakin cepat.
Apabila masih ada yang bingung dan ingin di diskusi kan, bisa hubungi melalui media sosial Mirza
Posting Komentar