Mengenal Tingkah Laku Tikus Sawah

Produksi padi tinggi adalah harapan semua petani, mereka akan mengusahakan berbagai cara untuk mendapatkan produksi padi yang tinggi. Peningkatan produksi padi umumnya dilakukan secara intensifikasi dan ekstensifikasi, tetapi lebih banyak menggunakan metode ekstensifikasi, yaitu metode perluasan lahan dengan cara mencari lahan-lahan baru yang bisa ditanami tanaman[1]. Akan tetapi perluasan lahan akan menimbulkan masalah berupa keberadaan hama, salah satu nya adalah tikus sawah.

Morfologi tikus sawah tidak jauh berbeda dengan tikus rumahan. Tikus sawah memiliki ekor yang lebih pendek ketimbang panjang kepala hingga badan[2] . Warna rambut punggung coklat muda berbintik bintik putih, sedangkan rambut bagian perut berwarna abu-abu[3].

Tikus - David Habutzel

            Tikus sawah yang merupakan hewan pengerat memiliki kemampuan berkembang biak yang cukup cepat. Tikus betina bunting selama 21 hari dan menyusui anaknya selama 21 hari. Tikus mampu bunting dan menyusui anaknya dalam waktu bersamaan dan tikus betina dapat kawin lagi dalam waktu 48 jam setelah melahirkan serta setiap kelahiran nya mampu melahirkan 10 ekor anak tikus sawah. Perkembangbiakan tikus menyesuaikan dengan ketersedian pangan, saat fase padi bunting maka reproduksi tikus sawah mengalami penggandaan hingga panen[4].

            Tikus sawah yang merupakan hewan pengerat memiliki gigi yang tumbuh sepanjang hidupnya, mereka harus tetap menjaga gigi mereka pada ukuran yang sesuai agar tidak melukai tikus itu sendiri. Cara yang biasa dilakukan adalah mengasah gigi nya dengan mengkrikiti benda-benda keras[5]

Serangan pada Tanaman Tebu - Dr. Agus W. Anggara, SSi, MSi

            Tingkah laku tersebut yang membuat kita kadang menjumpai benda-benda sekitar kita rusak akibat tikus, yang jika pikirkan benda tersebut bukan hal yang dapat dimakan seperti meja, lemari, kabel, pada bidang pertanian, yang sering menjadi sasaran tingkah laku ini adalah tanaman tebu.

Aktivitas tikus dimulai ketika  senja hari hingga fajar, dengan memanfaatkan kemampuan indera yang dimiliki dengan optimal maka akan menunjang kehidupan, terutama sebagai hewan nokturnal. Hal itu didukung dengan kemampuan tikus yang hebat dalam eksplorasi lingkungan hidup nya karena memiliki otak yang berkembang. Selama periode malam, tikus menjelajahi sumber pakan dan air, tempat berlindung, serta mengenali pasangan dan individu dari kelompok lain sedangkan siang hari, diisi dengan bersembunyi dalam lubang, semak belukar, atau petakan sawah ketika kanopi tanaman padi telah rimbun[6].

Jangkauan jelajah tikus tergantung dari kondisi ketersediaan pangan di lingkungan tersebut. Apabila terdapat tanaman padi dilingkungan tikus tinggal maka ruang jelajah berkisar 30-200 m dan teritorial 0,25-1,10 ha sedangkan ketika padi telah dipanen maka ruang jelajah tikus dapat mencapai 0,7-1,0 km atau lebih, seperti pemukiman, gudang benih, penggilingan. Apabila terdapat tikus yang berhasil bertahan hidup, maka ketika musim tanam mulai, para tikus akan kembali[6].

Tikus di Sawah - Lisa Bela Fitriani, SP

Tikus memiliki kemampuan daya ingat yang luar biasa untuk hewan seukuran dia. Tikus sawah mampu mengingat letak sarang, lokasi sumber pakan dan air, serta pakan beracun yang menyebabkan sakit. Kemampuan nya yang mampu mengingat pakan beracun cukup membuat petani repot, hal ini karena jika tikus mencicipi atau memakan sedikit umpan beracun akut dan tidak mati (tetapi sakit), akan mengingatnya sehingga pengumpanan lanjutan kadang mengalami kegagalan karena umpan yang diberikan tidak dimakan oleh tikus.Tikus memiliki tingkah laku untuk membagikan informasi tersebut pada tikus yang lain berupa sinyal komunikasi berbentuk suara peringatan untuk menyampaikan bahaya dan penanda teritorial[6].

Pengendalian tikus sawah harus sangat mengenal bagaimana tingkah laku dari tikus sawah, seperti bagaimana mereka bergerak, bagaimana mereka makan maka dengan mengetahui perilaku tersebut dapat meningkatkan keberhasilan dalam pengendalian tikus sawah.

Ditulis Oleh : Mirza Saputra

Sumber : [1] [2] [3] [4] [5] [6] 

DotyCat - Teaching is Our Passion