Memancing Hama Keong Sawah

            Keong sawah atau bisa dikenal keong mas, sangat meresahkan petani padi sawah, kerusakan yang ditimbulkan bisa menjadi 13,2 hingga 96,5 % [1]. Karena keong sawah begitu meresahkan, petani kerap membasmi mereka dengan menggunakan pestisida sintetis. Akan tetapi, muncul masalah baru berupa bahaya yang ditimbulkan oleh keong sawah yang mati yaitu cangkang keong sawah.

Keong Sawah - Dokumentasi Pribadi

Cangkang keong sawah cukup keras dan sulit untuk hancur, dengan menggunakan pestisida untuk membasmi keong sawah maka keong tersebut akan mati dan meninggalkan cangkang. hal ini menjadi ancaman bagi petani yang terjun ke sawah, cangkang keong bisa saja terinjak dan melukai kaki petani. Petani mengakali nya dengan mengambil cangkang keong dan membuang nya, tapi jika dipikirkan akan sangat memakan waktu karena kerja dua kali serta harus mencari cangkang keong satu persatu, belum lagi ada resiko menginjak cangkang ketika mencari.

Ada cara yang lebih aman ketimbang menggunakan pestisida sintetis tersebut, penggunaan pestisida sintetis tidak dianjurkan untuk digunakan berkali-kali dan hanya digunakan sebagai cara terakhir ketika semua usaha yang dikerahkan tidak membuahkan hasil. Cara lebih aman yang dimaksud adalah menggunakan perangkap

Berdasarkan salah satu penelitian[1] , ada 4 jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai perangkap yaitu tanaman talas, tanaman pisang, tanaman pepaya dan tanaman tagalolo atau awar-awar. Dari keempat jenis daun tersebut, disarankan menggunakan daun talas.

Cara aplikasi nya cukup mudah, tetapi sebelum melakukan nya perlu memperhatikan kondisi sawah. Pastikan sawah yang akan digunakan dalam keadaan berair, karena pada saat sawah kurang air maka keong sawah atau mas ini akan membenamkan diri pada lumpur yang dalam[2] , sehingga pada saat memasang perangkap harus ketika sawah dalam keadaan berair agar keong sawah dapat terperangkap.

Perangkap Keong Sawah Daun Talas - Dokumentasi Pribadi

Tempatkan perangkap yang berupa daun dari salah satu tanaman ke beberapa titik sawah, kemudian tancapkan sebilah kayu agar daun tidak terbawa arus atau angin. Pemberian kayu ini tidak hanya untuk mencegah perangkap daun hilang, tetapi sebagai perangkap telur keong sawah. 

Telur Keong Sawah - Dokumentasi Pribadi

Keong sawah cenderung bertelur pada lokasi yang tidak tergenang air atau kering, pada tongkat atau galengan sawah[3] . sehingga pemasangan tongkat mampu memerangkap keong sawah untuk bertelur dan telur dapat diambil dengan mudah.

Peletakan perangkap ini lebih baik pada sore hari, karena rata - rata keong mas aktif dimalam hari dan pasif di siang hari[4] . Kemudian pada pagi hari, cek perangkap yang kalian pasang, umumnya keong sawah akan berada di bawah atau di sekitar yang telah kalian pasang. Pada foto hanya terdapat sedikit keong sawah, karena sawah tersebut telah diberi pestisida keong, moluskisida.

Perangkap Keong Sawah - Dokumentasi Pribadi

Disebutkan pada sebelumnya, kalau daun talas adalah daun yang disarankan sebagai perangkap. Keong sawah dapat mendekat pada daun talas diduga akibat adanya kandungan senyawa kimia yang bersifat atraktan[5] , yaitu senyawa kimia yang bertindak sebagai umpan terhadap hama[1]

Selain ini jaringan daun talas yang agak tebal dan lunak yang dapat dijadikan sebagai makanan, juga bentuk daunnya yang besar digunakan sebagai tempat untuk berlindung sedangkan daun pisang memiliki daging daun seperti kertas[1] . Daun pisang hanya memiliki fungsi berlindung sedangkan daun talas memiliki fungsi sumber makanan dan fungsi berlindung.

Daun talas menjadi sumber makanan keong sawah karena mengandung kandungan pati, karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, juga merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa[1] .

Penggunaan perangkap ini dapat dikombinasikan dengan pestisida organik maupun anorganik, agar tepat sasaran. Karena daun talas mampu menarik keong sawah, hal itu dapat dimanfaatkan dengan menaburkan pestisida pada daun talas, sehingga ketika keong sawah makan daun talas akan menimbulkan reaksi[5] .

Ditulis Oleh : Mirza Saputra

Sumber : [1] [2] [3] [4] [5]

DotyCat - Teaching is Our Passion