Dewi Sri dan Ketahanan Pangan

Pangan menjadi hal krusial karena merupakan hal penting untuk mencapai pembangunan nasional, dengan tidak memiliki ketersediaan pangan yang cukup bagi warganya maka tidak ada satupun negara yang mampu tumbuh dan berkembang. Ketersediaan pangan lebih dikenal dengan sebutan “ Ketahanan Pangan “

Salah satu cara untuk mencapai tujuan ketahanan pangan adalah dengan menanam berbagai macam bahan pangan atau dalam istilah pertanian dikenal dengan sebutan diversifikasi pangan dengan pola tanaman polikultur, sehingga tidak menanam hanya satu jenis pangan atau monokultur. 

Diversifikasi pangan atau keberagaman pangan, mudah nya, kita tidak hanya mengonsumsi beras sebagai sumber karbohidrat, dapat diganti dengan jagung, ketela, sorgum, maupun jewawut. 

Keberagram pangan menciptakan kelengkapan ragam pangan, serta memunculkan variasi nutrisi yang semakin lengkap. Konsep diversifikasi ini telah dikenal luas oleh masyarakat indonesia, bahkan sejak sebelum nama indonesia ada. Pengetahuan konsep keberagaman pangan ini di dapatkan dari mitologi Dewi Sri. 

Ilustrasi Dewi Sri - SawitPlus.co

Indonesia, terutama jawa, mengenal Dewi Sri ( dalam versi sunda, Nyi Pohaci ) adalah Dewi padi, padahal hal tersebut kurang tepat karena tidak hanya padi yang menjadi penjelmaan dari Dewi Sri. Padi merupakan perwujudan spirit Dewi Sri[1] . Selain sebagai Dewi Padi, Dewi Sri juga dikenal dengan Dewi kesuburan, Dewi pangan, Dewi para Petani, dan Dewi Rezeki[2] .

Dewi Sri di Indonesia dihubungkan dengan mitos tentang asal muasal tumbuhan, terutama padi. Mitos ini berasal dari beberapa daerah Indonesia, dan ceritanya hampir sama, yaitu tentang tumbuhan yang berasal dari tubuh seorang wanita[3] . Mitos Dewi Sri sangat erat dalam kehidupan masyarakat agraris yang sangat mendambakan kesuburan[2]

Penggambaran keberagaman pangan ditunjukkan melalui mitos Dewi Sri, tubuh Dewi Sri dapat menumbuhkan berbagai macam tanaman, seperti dari tubuhnya tumbuh pohon aren, dari kepalanya tumbuh pohon kelapa, dari kedua tangan nya tumbuh pohon buah - buahan, dan dari kaki nya tumbuh umbi - umbian seperti talas[1]

Ilustrasi Diversifikasi Pangan - AloDokter

Ada pendapat lain yang mengatakan dari kepalanya muncul kelapa, dari bibirnya, hidung, dan kuping muncul sayur-sayuran, kemudian dari rambutnya muncul bunga-bunga yang harum, serta dari payudaranya tumbuh buah-buahan. Selanjutnya, dari pusarnya bertumbuh padi[4] .

Meskipun kisah Dewi Sri hanyalah mitos yang berkembang di kehidupan masyarakat, banyak hal yang dapat kita ambil. Salah satu nya mengenai keberagaman pangan, diversifikasi, kisah Dewi Sri tidak meninggikan derajat tanaman padi meskipun ia dikenal sebagai Dewi Padi. Semua tanaman memiliki derajat yang sama, hal ini direpresentasikan melalui bagian tubuh Dewi Sri yang menumbuhkan berbagai macam tanaman.

Ditulis Oleh : Mirza Saputra

Sumber : [1] [2] [3] [4]

Terima kasih telah membaca salah satu koleksi catatan sejarah pertanian indonesia dengan #dahulutani. Koleksi ini diharapkan dapat mengetahui peristiwa-peristiwa pertanian yang terjadi di masa lampau. Dengan mempelajari peristiwa pertaniandi masa lampau, kita bisa mempersiapkan kehidupan yang lebih baik di masa sekarang. “ Setiap Manusia Punya Sejarah, lalu dengan Sejarah mereka menganyam masa depan “ ( Iqbal Syarie, Transit Cinta )
DotyCat - Teaching is Our Passion