Proses Tumbuhan Menjadi Tanaman
Semasa
sekolah, kita diajarkan mengenai sejarah panjang manusia. Mulai manusia tipe a,
lalu tipe b, hingga sampai manusia saat ini. Akan tetapi, tidak hanya manusia
yang memiliki sejarah panjang hingga mencapai manusia seperti saat ini,
tumbuhan juga mengalami hal tersebut.
Tumbuhan
memiliki cerita panjang sendiri, mengenai perjalanan yang awalnya hanya
tumbuhan liar dan sekarang menjadi tanaman. Yap, tanaman yang kita kenal
sekarang, seperti padi dan jagung, dulu hanyalah sebuah tumbuhan liar.
Ladang Jagung - Rudy and Peter Skitterians |
Sebelum
kembali ke masa lalu lebih jauh, perlu di ketahui perbedaan antara tumbuhan
serta tanaman. Mengutip dari KBBI, tumbuhan adalah sesuatu yang tumbuh[1]
sedangkan tanaman adalah tumbuhan yang biasa ditanam orang[2]. Bisa
ditarik lebih jauh bahwa tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki daun,
batang dan akar, sedangkan tanaman adalah tumbuhan yang dibudidayakan (sengaja
ditanam)
Proses tumbuhan menjadi tanaman dalam dunia akademis dikenal dengan istilah domestikasi, merupakan pengadopsian tumbuhan dari kehidupan liar ke dalam lingkungan kehidupan sehari-hari manusia dengan tujuan untuk menambah jumlah jenis (diversifikasi) komoditas budidaya tanaman[3].
Baca Juga : Perjalanan Brokoli
Perjalanan
tumbuhan menjadi tanaman secara ringkas melewati 4 tingkat, yaitu tumbuhan
liar, tumbuhan bermanfaat, tanaman, dan tanaman budidaya. Ada dua tahapan yang
dilalui tumbuhan sehingga menjadi tanaman budidaya/pertanian, yaitu tahap
penanaman (kultivasi) dan tahap pembudidayaan[4].
Cerita
tumbuhan menjadi tanaman dimulai dari sini. Manusia hidup berdampingan dengan
tumbuhan liar, tapi belum memanfaatkan tumbuhan tersebut, karena beberapa ahli
berpendapat kalau manusia awal dulu adalah pemakan daging yang didapat dari
hasil perburuan[4].
Ilustrasi Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan |
Selama
masa berburu dan pengumpul makanan yang merupakan masa awal manusia, mereka
secara iseng mulai icip - icip tumbuhan di sepanjang jalan yang mereka lalui. Mereka
mencoba - coba bagian - bagian tumbuhan yang bisa dimakan, seperti pucuk daun,
bunga, buah, batang, bahkan umbi dan kemudian mereka mengingat setiap rasa untuk
kemudian dimanfaatkan lagi jikalau dalam perjalanan nya ditemui kembali[4].
Perlu
diingat kembali bahwa manusia masa berburu dan pengumpul makanan hidup secara
nomaden, hidup berpindah - pindah. Hal ini dilakukan apabila persediaan makanan
di sekitar lokasi menetap mulai menurun. Peristiwa icip - icip tersebut telah
merubah tingkat tumbuhan liar menjadi tingkat tumbuhan bermanfaat. Proses icip
- icip ini tidak berlangsung beberapa tahun saja, melainkan bisa mencapai
puluhan tahun.
Pengetahuan
yang didapatkan dari icip - icip ini diturunkan dari generasi ke generasi,
sehingga kita, manusia modern, tidak perlu lagi melakukan icip - icip lagi. Hal
tersebut adalah salah satu kenikmatan menjadi manusia modern, dimana kita tidak
perlu mempertaruhkan hidup kita hanya untuk mengetahui apakah tumbuhan liar
tersebut dapat dimakan atau tidak.
Setelah
hidup nomaden, Manusia akhirnya menetap dalam suatu wilayah. Beberapa tumbuhan
yang enak rasanya, dikumpulkan dan dicoba di tanam di sekitar hunian untuk
memenuhi kebutuhan sehari - hari[4]. Tahap ini, tumbuhan hanya
ditanam dan dipelihara agar dapat tersedia saat diperlukan.
Biji Jagung - Vijaya Narasimha |
Diperkirakan
bahwa dulu tanaman diperbanyak dengan menggunakan bagian tubuh tanaman, yang
mana ini adalah awal berkembangnya sistem pertanian[4]. Setelah mengenal
tanaman diperbanyak dengan bagian tubuh tanaman, maka manusia mulai mengenal
perbanyakan tanaman menggunakan biji. Biji - biji dari tanaman yang terpilih
menjadi benih di musim berikutnya[4].
Tahap
penanaman (kultivasi) menjadikan tumbuhan liar menjadi tanaman, yang sengaja
ditanam di dekat hunian manusia. Tahap lanjutan dari penanaman adalah tahap
pembudidayaan, yang menyebabkan fase tanaman menjadi tanaman budidaya
(pertanian)
Perubahan
dari awalnya hanya tumbuhan liar yang dipandang sebelah mata lalu menjadi
tanaman budidaya tidak terjadi sekejap mata, tapi terjadi secara bertahap dan
perlahan seperti kutipan bahasa jawa “ Alon - alon, penting kelakon
“.
Perlu
digaris bawahi juga, tidak semua tumbuhan liar menjadi tanaman budidaya, ini
seperti tidak semua manusia menjadi ksatria baja hitam. Hal tersebut tergantung
manusia mana yang melakukan. Mereka hanya menanam dan mengembangbiakan tanaman
yang mereka butuhkan dan yang disukai. Sehingga tidak semua tumbuhan liar
mengalami domestikasi.
Ditulis Oleh : Mirza Saputra
Posting Komentar