Reduviidae, Serangga Berbisa
Pernahkah kalian melihat sebuah film yang bertema pembunuhan ? yang dimana orang yang melakukan tindakan pembunuhan tersebut dikenal dengan nama assassin, jika diterjemahkan dalam bahasa indonesia maka berarti “ Pembunuh “. Dalam film tersebut, selalu diceritakan bahwa assassin selalu menunggu dan mengawasi korban nya dan jika dirasa waktu sudah tepat, maka assassin akan membunuh korban nya tanpa terlihat dan tanpa meninggalkan jejak. Assassin yang seperti itu hanya dikenal dalam sebuah karya sastra. Akan tetapi, ada seekor makhluk hidup nyata, lebih tepat nya serangga yang memiliki julukan sebagai assassin yaitu Reduviidae.
Serangga ini di kenal dengan nama Assassin Bug, karena gaya hidup serangga
ini sebagai predator yang mahir, sebelum penyergapan mangsa, mereka akan
menunggu dan apabila mangsa telah terindentifikasi, kemungkinan mangsa untuk
melarikan sangat kecil [1].
Reduviidae di tanaman kacang panjang - Dokumentasi Pribadi |
Di Belahan bumi lain, serangga ini juga dikenal sebagai Kissing Bug
karena cenderung untuk menggigit manusia dan hewan lain di dekat
mulutnya. Bahkan ada juga yang menyebutnya sebagai Vampir bug karena sumber
makanan utama mereka adalah darah dan cairan tubuh makhluk lain. Akan tetapi
semua julukan itu hanya mengarah pada satu keluarga yaitu Reduviidae [7].
Klasifikasi dan Identifikasi
Serangga ini sudah pasti berasal dari Kingdom Animalia, Phylum
Arthropoda, Class Insecta, Order Hemiptera, Family
Reduviidae
[2]. Nama genus ini berasal dari kata Yunani kuno yang berarti
gelang, dan mengacu pada tanda kaki bercincin yang ditemukan dalam genus ini
[3].
Assassin bug memiliki panjang 1/2 hingga 2 inci dan memiliki bagian mulut
melengkung terlihat seperti pedang yang dikenal dengan mimbar. Mereka
mungkin berwarna coklat, tan, merah, kuning kehitaman dan seringkali
berwarna dua. Bagian mulut yang melengkung berfungsi sebagai penyedot
[4].
Reduviidae - @tanikelana |
Cara Bertahan Hidup
Untuk memenuhi kebutuhan pangannya, serangga ini melakukan pencernaan eksternal. Dengan mimbar yang tajam, serangga ini menembus tubuh korbannya dan menyuntikkan bisa mematikan yang dengan cepat membunuh serangga atau ulat yang tidak beruntung. Bisa juga mencairkan bagian dalam mangsanya, dan pembunuh kemudian menyedot cairan melalui mimbar berongga. setelah selesai makan, ia hanya menyisakan cangkang kosong korban nya [5].
Walaupun serangga ini adalah seekor predator, tetapi predator ini juga
memiliki predator. predator utama serangga pembunuh adalah: burung, tikus,
belalang sembah, laba-laba, dan serangga pembunuh lainnya. Beberapa kasus
mengatakan bahwa mimbar dapat digunakan untuk melindungi dirinya dari
predator [5].
Bisa
Ternyata, Serangga ini tidak hanya memiliki satu kelenjar bisa melainkan 3
kelenjar racun. Selain itu, ia menghasilkan dua jenis racun yang sepenuhnya
terpisah - satu untuk menaklukkan mangsa, dan yang lainnya untuk mengusir
predator. Para peneliti menemukan bahwa serangga menghasilkan dua bisa yang
sangat berbeda dan berlaku tergantung pada situasinya, Para peneliti juga
mengatakan bahwa sejauh yang diketahui, kapasitas untuk menghasilkan dua
bisa dengan fungsi berbeda merupakan adaptasi evolusioner yang tidak
ditemukan pada hewan lain [6].
Gigitan serangga pembunuh, bagaimanapun, bisa sangat menyakitkan. Mimbar
panjang yang digunakan serangga untuk membunuh mangsanya dapat dengan
mudah menembus kulit manusia. Jika Anda menemukan serangga ini di tubuh
atau pakaian Anda, jentikkan ke samping untuk menghilangkannya. Apabila di
pukul atau bahkan di tepok maka hampir dipastikan bahwa anda akan menerima
gigitan yang menyakitkan [5].
Sebagai Predator Hama
Reduviidae - @tanikelana |
Bisa yang dihasilkan reduviidae sebagai bisa pemburu dapat dimanfaatkan
sebagai insektisida yang ramah lingkungan. Walaupun Reduviidae bisa
digunakan sebagai pestisida hayati , perlu pemahaman lebih lanjut tentang
serangga ini karena serangga ini juga dapat berbahaya bagi manusia seperti
di poin sebelum nya
Ditulis Oleh : Mirza Saputra
Posting Komentar